Selasa, 20 Februari 2018

Jaman Wis Ora Edan

Jaman Wis Ora Edan
Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan

Donya
Donya iki isine maneka warna
ana kewan tanduran uga manungsa
Kabeh padha dadi kawula
Kawula kang merlukake sandang
ora cukup bisa mangan lan manggon
Donya
Para makhluk ing bumi iki
dudu kayadene kemladeh
ngalih panggon banjur bali maneh
menclok tumuju tanduran terus ngrusaki
Nanging makhluk ing bumi iki
kudu saha makarya ora mandang
kewan apa maneh manungsa amerga
Donya iki bisaa terus santoso
Donya ing jaman saiki
dudu udakara jaman asu ra enak
kang dadi unen-unene wong mbiyen
Jaman perlu banget
kahanan-kahanan anyar tinimbang
rikala wayah semono wingi
Jaman perlu kahanan
dudu sing mbendinane kerep di anyari maneh
Jaman wis ora edan
dulur-dulur mudha-mudhi sejati
Saktemene Sira
kabeh sing dhisik kanduman rejeki
mangka gesange tansah karta raharja
Lan Saktemene Sira
kabeh sing mburi mlayu kanduman rejeki
pungkasane bakal ketinggalan katentreman


Terbit : Senin, 12 Februari 2018

Mencari Khalifah

Mencari Khalifah
Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan

Setiap masa ke masa lainnya
Selalu berputar berganti berubah
Mengalami perpindahan posisi
Kedudukan ataupun jabatan
Di sebuah organisasi dan lainnya
Sering dilakukan
Karena dalam satu kesatuan atau
Dalam satu kekuasaan di satu lingkup
Membutuhkan seorang pemimpin
Pemimpin baru bukan Pemimpin biasa
Kekuasaan itu ibaratnya kehidupan
Yang terjadi dalam dunia binatang
Terkadang sekedar mengedepankan
Materi dibanding memilih nurani
Inilah pergeseran jaman
Jaman Sudah Edan
Jaman ini penuh peraturan-peraturan
Semakin tajam semakin pula
Persaingan akan terus diperebutkan
Khalifah
Hidup ini dipimpin beberapa Khalifah
Mulai dari jenjang rendah ke tinggi
Presiden hingga ke Tangan Rakyat
Semua tunduk pada satu maklumat
Kehidupan ini mencari Khalifah
Bukan sekedar dunia semata-mata
Tapi nanti bila sampai di akhirat
Harus bisa dengan teliti
Seorang Pemimpin menggunakannya


Terbit : Senin, 12 Februari 2018

Senin, 12 Februari 2018

Di Bawah Hujan

Di Bawah Hujan
Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan


Di waktu berjalan di atas tanah
terasa langit biru menanjak tajam
melalui air dan tanah di samping
basah kuyupnya air ketika hujan
Mendadak gelap awan di langit
menembus cepat hari di waktu itu
pohon dan tanaman para Petani
yang lama menanti tetesan air
alangkah berbahagia di impikannya
hujan ternyata akan tiba juga
Petani Desa pun tersenyum simpul
mendengar sambaran gemuruh petir
setelah beberapa waktu menunggu
kini datang untuk membalas rindu
Di bawah hujan di waktu ini
kalimat syukur akan Karunia Allah
sungguh sepatutnya di ucapkan
Namun sebagai Umat Budiman
dan Hamba Allah nan bijaksana
Tetaplah menunaikan segala kewajiban
serta menjauhi larangan dari Allah SWT


Terbit : Sabtu, 10 Februari 2018

Syair untuk Televisi

Syair Untuk Televisi
Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan


Kau mampu memberikan informasi
di sela-sela peranmu memberikan hiburan
pada sepanjang pagi hingga kembali malam
Kau mampu menghadirkan teladan
di belakang isi dan peranmu sebenarnya
untuk membuat tertawa Para Pemirsa
Kami bisa menjadi tahu
dari awal buta akan berita
lalu sesudah lamanya melihat dirimu
Kau telah menyulap otak kami menjadi
kaya akan berita di luar dunia sana
Enam tahun sudah berlalu
Kau sudah mengingatkan isi hatiku
tentang dirimu wahai televisiku
Kau yang ku jadikan nasihat
karena di tengah keseruan film
banyak pelajaran ku dapatkan
selepas ku pergi meninggalkanmu
Televisiku sebuah syair ini
pertanda sayang dariku padamu
Semoga kau akan terus menyala
seperti pantulan cahaya cerahmu
dan membuatku bahagia di kala
ada duka mendekati jiwa

Terbit : Sabtu, 10 Februari 2018

Syair untuk Handphone

Syair Untuk Handphone
Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan

Barang ini amat berguna sekali
meski dikatakan jelek kuno ataupun
tertinggal jaman barang ini
Masih selalu ada bersama diriku
Menurut Mereka dia butut
Menurutku dia yang membuat hidupku
menjadi pribadi patut dan penurut
meski kadang hidupku terasa
bak drama cinta tiada beruntut
Bagi orang lain dia sudah jadul
Bagiku dialah yang termodern
bukan karena ku tak bisa mencari
pengganti dia yang lebih baru
Tapi cintaku meski sekedar elektronik
Dia bisa mengubahku jadi menarik
ya walau di bilang Aku tak nyentrik
Handphone ku si Jadul Temanku
Tujuh tahun lebih sebelum sampai sesudah
Aku bisa mewujudkan angan-anganku
Kau terus saja bersamaku tanpa
pernah terfikirkan Aku akan menyingkirkanmu
Handphone ku si Jadul Kebanggaanku


Terbit : Sabtu, 10 Februari 2018

Mencintai atau Membenci

Mencintai atau Membenci
Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan


Memilih bertahan demi mengorbankan
kekuatan dan kesetiaan cinta sungguh
lebih susah mungkin secara naluri hati
akan melemah terkuras habis tidak ada
sisa sedikit pun cinta apabila sudah
datang waktunya perpisahan
Membuat keputusan untuk pergi
menghindar dari kesedihan akan jauh
mudah sekali apabila cinta telah sirna
pergi menjauh tanpa merengkuh kata
setia di waktu pertama berjumpa
Namun jika ingin berpisah ada satu
yang selalu membuatku ingat
apalagi kalau bukan cinta dari hatiku
Ketika daun itu sudah merubah warna
menjadi tidak hijau lagi disana hatiku
akan selalu bersemi hijau meskipun
benci masih terus menerus mencoba tuk
menghapus cintaku untukmu
Wahai seorang pujaan hatiku

Terbit : Senin, 22 Januari 2018


Pertemuan dan Perpisahan

Pertemuan dan Perpisahan
Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan


Dulu ketika pertama
Baru ku kenal dirimu ada sebuah
Cinta hadir menemani hatiku
setiap kali ku mendengarkan bisikan
menjelang mimpiku hanya dirimu
Seorang bunga tidurku
ke dua kalinya aku terbangun dari
mimpi singkat ku ternyata itu
cuma kebodohan bukan kesungguhan
Cinta dari rasa yang tak lagi serupa
Pelangi
kemanakah warna-warna asmara
hilanglah sudah engkau di taman
Terakhir ku rasakan satu kepastian
Jika ini adalah alur kehidupan ku
selalu teringat dirimu tapi mengapa
lukaku masih menyesak di tubuh ku


Terbit : Senin, 22 Januari 2018

Banyu Tresna

Banyu Tresna Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan Ana sawijining tresna tresna suci kang tak rangkep kelawan dedonga lan tetul...