yang berdiri diatas perahu peraduan
wajahnya terlihat hitam berkelam
karena banyak kotoran menyekam
dalam raut wajahnya yang muda.
Terangkat senjata yang tajam
untuk mengusir para kolonial
yang terus mengecam nasib
rakyat dan bangsa dinegeri ini.
Hanya senyum simpul kecil
yang terurai dalam selembar
foto yang beralbum biru
kusam dan penuh dengan debu.
Didalam batu nisan tertuliskan nama
tapi semua jasamu selalu terkenang,
walau namamu dulu belum
banyak dikenal dan diketahui orang,
selamat beristirahat para bunga putra bangsa disurga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar