Telah lama
hati ini berbicara tentang
cinta, tapi banyak orang telah
ku pilih satu untuk menjadi
tambatan hati.
Mereka yang tak terpilih
mungkin sedih hatinya , tapi
bagaimana dengan perjalanan
cintaku sekarang ini.
Aku sudah memilih
dan ternyata seseorang itu
begitu lalai dengan paras wajahnya
hingga aku terpedaya karenanya
ia tak merespond cintaku
bila ku bertemu hanya sapaan
biasa yang ku dapati , dan
itupun tidak lebih.
Kemungkinan harapan kecil
bila Aku mencintainya karena
selama ini Aku cinta padanya
hatiku terus menjerit, mencari
jawaban hati darinya, ku telah
lelah menyusuri perjalanan rumit
yang begitu membangungkan.
Selasa, 15 September 2015
Cinta segitiga
Memang manis
rasa cinta yang ku alami kini
dari seorang yang ku sayangi,
memang baik
dia orang yang terbaik dari
semua orang yang ku kenali.
Setiap kali ku bertatapan
dengan Pria kekasih hatiku,
hatiku rasanya berdetak
tidak beraturan, rasanya
hati ini milik ia seorang.
Tapi saat-saat
cinta datang dan menerima diriku
dan diapun mulai menyayangi,
kenapa ada teman yang
begitu sampai hati ingin merebut
seseorang yang selama ini ku dambakan.
Aku tak tahu
apakah yang harus terjadi
dan bagaimana selanjutnya nanti,
Aku menyayanginya, begitu pula
idaman hatiku, yang tak bisa
ku bayangkan temanku, juga
bernasib sama denganku , mungkin
ini yang namanya cinta segitiga.
rasa cinta yang ku alami kini
dari seorang yang ku sayangi,
memang baik
dia orang yang terbaik dari
semua orang yang ku kenali.
Setiap kali ku bertatapan
dengan Pria kekasih hatiku,
hatiku rasanya berdetak
tidak beraturan, rasanya
hati ini milik ia seorang.
Tapi saat-saat
cinta datang dan menerima diriku
dan diapun mulai menyayangi,
kenapa ada teman yang
begitu sampai hati ingin merebut
seseorang yang selama ini ku dambakan.
Aku tak tahu
apakah yang harus terjadi
dan bagaimana selanjutnya nanti,
Aku menyayanginya, begitu pula
idaman hatiku, yang tak bisa
ku bayangkan temanku, juga
bernasib sama denganku , mungkin
ini yang namanya cinta segitiga.
Manis yang tersisa
Betapa sedih
hatiku ku rasa, butiran-butiran
mutiara cinta yang suci
yang ku dapat dari belahan jiwaku
retak di pelabuhan kehancuran,
debu yang begitu jahat
melewati jalanan hatiku yang
datang untuk merusak cintaku.
Saat ku pergi
Aku hanya bisa tersenyum kecil
menutupi luka yang ku simpan
dilembaran cerpen cintaku,
ku mengerti bahwa belahan jiwaku
adalah seorang yang seperti
manis yang tersisa, walaupun tampan dan gagah
tapi dia adalah sisa temanku,
Aku tak ingin mengecewakan
temanku, ku rela jika akhirnya
dia bukanlah untukku.
Ooooh sakitnya
jarum kecewa ini menusuk
tajam di hatiku tapi ku harus
mengapa lagi cinta hanya
menjadi cerita, dan manis
cintaku untuknya hanya sisa
yang ku toreh di pohon penyesalanku.
hatiku ku rasa, butiran-butiran
mutiara cinta yang suci
yang ku dapat dari belahan jiwaku
retak di pelabuhan kehancuran,
debu yang begitu jahat
melewati jalanan hatiku yang
datang untuk merusak cintaku.
Saat ku pergi
Aku hanya bisa tersenyum kecil
menutupi luka yang ku simpan
dilembaran cerpen cintaku,
ku mengerti bahwa belahan jiwaku
adalah seorang yang seperti
manis yang tersisa, walaupun tampan dan gagah
tapi dia adalah sisa temanku,
Aku tak ingin mengecewakan
temanku, ku rela jika akhirnya
dia bukanlah untukku.
Ooooh sakitnya
jarum kecewa ini menusuk
tajam di hatiku tapi ku harus
mengapa lagi cinta hanya
menjadi cerita, dan manis
cintaku untuknya hanya sisa
yang ku toreh di pohon penyesalanku.
Jumat, 11 September 2015
Perbedaan yang merindukan
Usiaku dengannya terpaut jauh
antara bumi dan langit,
wawasan pengetahuannya jauh lebih
banyak dan lebih mendalami
daripada pengetahuan yang ku miliki.
Jarak kitapun semakin membentang
antara lautan dan pesisir daratan
namun apakah akan menjadi kenangan,
entahlah, bila semua telah terhanyut
ke dalam derasnya gelombang air laut
maka semua hanya menjadi cerita.
Ibaratnya Kau adalah lumpur ditanah
apabila terinjak kaki pasti akan
semakin sulit untuk ditinggalkan,
tetapi walaupun kita berbeda
dari suatu sisi apapun
aku akan selalu merindukanmu
walaupun usia yang menjadi penghalangnya.
Kau yang begitu akrab, baik,
simpatik dan juga komunikatif
membuat otakku akan selalu
berfikir tentang dirimu,
biarlah perbedaan ini menjadi harapan
tapi setidaknya bisa menemani
hatiku saat berada dalam cahaya hampa.
antara bumi dan langit,
wawasan pengetahuannya jauh lebih
banyak dan lebih mendalami
daripada pengetahuan yang ku miliki.
Jarak kitapun semakin membentang
antara lautan dan pesisir daratan
namun apakah akan menjadi kenangan,
entahlah, bila semua telah terhanyut
ke dalam derasnya gelombang air laut
maka semua hanya menjadi cerita.
Ibaratnya Kau adalah lumpur ditanah
apabila terinjak kaki pasti akan
semakin sulit untuk ditinggalkan,
tetapi walaupun kita berbeda
dari suatu sisi apapun
aku akan selalu merindukanmu
walaupun usia yang menjadi penghalangnya.
Kau yang begitu akrab, baik,
simpatik dan juga komunikatif
membuat otakku akan selalu
berfikir tentang dirimu,
biarlah perbedaan ini menjadi harapan
tapi setidaknya bisa menemani
hatiku saat berada dalam cahaya hampa.
Pramuka yang hebat
Rembulan telah bersinar cerah
menyinari seluruh alam semesta,
awan-awan diatas langit telah
menghitam sejak sore tadi,
burung-burung riang bernyanyi
diatas pepohonan yang hijau,
dikeramaian ini kita para
pemuda dan pemudi PRAMUKA,
siap tegap untuk mengamalkan
nilai dasa darma PRAMUKA.
Kita adalah para PRAMUKA
yang hebat dan membanggakan,
walau malam telah larut
dan hari kian menjauh
dari hiruk pikuknya keramaian,
tapi jiwa kita tak akan
lelah walau sinar mentari
tak lagi menyinari bumi.
Bila kita telah berdiri diatas menara keberhasilan,
pancarkanlah sinar kasih dan pengabdian,
berikan negerimu sinar kejujuran
dan bawalah semua anak negeri dengan
penuh kejujuran dan keberanian.
Wahai Sahabat
PRAMUKA-ku diseluruh nusantara,
bila kau telah menjadi tunas-tunas
kelapa yang tumbuh menjadi anak
yang baik dan berguna untuk bangsamu,
tinggalkanlah sinar lenteramu itu
disemak-semak kenestapaan,
dan disetiap perkemahan ini
Aku akan berdo'a kepada Tuhan
agar jangan pernah melupakan
segala cerita kebersamaan kita,
sebelum akhir hayat datang
dan memisahkan kita semua,
Jayalah Negeriku
Jayalah PRAMUKA Indonesia.
menyinari seluruh alam semesta,
awan-awan diatas langit telah
menghitam sejak sore tadi,
burung-burung riang bernyanyi
diatas pepohonan yang hijau,
dikeramaian ini kita para
pemuda dan pemudi PRAMUKA,
siap tegap untuk mengamalkan
nilai dasa darma PRAMUKA.
Kita adalah para PRAMUKA
yang hebat dan membanggakan,
walau malam telah larut
dan hari kian menjauh
dari hiruk pikuknya keramaian,
tapi jiwa kita tak akan
lelah walau sinar mentari
tak lagi menyinari bumi.
Bila kita telah berdiri diatas menara keberhasilan,
pancarkanlah sinar kasih dan pengabdian,
berikan negerimu sinar kejujuran
dan bawalah semua anak negeri dengan
penuh kejujuran dan keberanian.
Wahai Sahabat
PRAMUKA-ku diseluruh nusantara,
bila kau telah menjadi tunas-tunas
kelapa yang tumbuh menjadi anak
yang baik dan berguna untuk bangsamu,
tinggalkanlah sinar lenteramu itu
disemak-semak kenestapaan,
dan disetiap perkemahan ini
Aku akan berdo'a kepada Tuhan
agar jangan pernah melupakan
segala cerita kebersamaan kita,
sebelum akhir hayat datang
dan memisahkan kita semua,
Jayalah Negeriku
Jayalah PRAMUKA Indonesia.
Selasa, 01 September 2015
Tegakkan merah putih
Tiga abad lebih
negeri kita telah terjajah,
dan terombang-ambing
kolonialisme yang kian merajalela.
Akankah kita percaya
bahwa Indonesia telah merdeka,
banyak kisaran harga mahal
namun kita tidak tahu siapakah pembelinya,
kita selalu bicara dimuka
tapi belum bisa dimata dunia
dan kita belum bersaing seutuhnya,
hanya dengan perlawanan saja
kita membela tidak dengan akal fikiran.
Ingatkah kita para pembunuh itu
kita tahu bahwa sudah lama
Ibu pertiwi menangis, meratap,
dan menanyakan kemerdekaan,
tapi belum juga ada jawabannya
akankah kita makan semeja
dalam bundaran derita .
Negeri ini adalah harapan
bukan ancaman disepanjang jalan,
bila terancam kita mampu berdalih
untuk terus maju dan berusaha,
Kita mampu hidup sengsara
bila sawah-sawah belum menguning
dihamparan kehijauan desa,
Kita butuh kobaaran api
tuk Indonesia nanti.
Kita tak berhenti berjuang
banyak ancaman yang terus terjadi
yang kian memudarkan semangat
akan kesatuan NKRI,
Kita selalu mencari suara
merdeka, merdeka, dan merdeka
Bukan zaman yang menentukan
dan berbicara tentang masa depan,
yakni anak dan cucu kita dihari tua nanti,
Biarkanlah merah putih berkibar-kibar
agar kesetiaan kita pada Indonesia
tak akan pernah terpendam oleh
pendaman rasa anarkan yang
akan menghapuskan nama negeri ini.
negeri kita telah terjajah,
dan terombang-ambing
kolonialisme yang kian merajalela.
Akankah kita percaya
bahwa Indonesia telah merdeka,
banyak kisaran harga mahal
namun kita tidak tahu siapakah pembelinya,
kita selalu bicara dimuka
tapi belum bisa dimata dunia
dan kita belum bersaing seutuhnya,
hanya dengan perlawanan saja
kita membela tidak dengan akal fikiran.
Ingatkah kita para pembunuh itu
kita tahu bahwa sudah lama
Ibu pertiwi menangis, meratap,
dan menanyakan kemerdekaan,
tapi belum juga ada jawabannya
akankah kita makan semeja
dalam bundaran derita .
Negeri ini adalah harapan
bukan ancaman disepanjang jalan,
bila terancam kita mampu berdalih
untuk terus maju dan berusaha,
Kita mampu hidup sengsara
bila sawah-sawah belum menguning
dihamparan kehijauan desa,
Kita butuh kobaaran api
tuk Indonesia nanti.
Kita tak berhenti berjuang
banyak ancaman yang terus terjadi
yang kian memudarkan semangat
akan kesatuan NKRI,
Kita selalu mencari suara
merdeka, merdeka, dan merdeka
entah slogan ataupun kiasan.
dan berbicara tentang masa depan,
yakni anak dan cucu kita dihari tua nanti,
Biarkanlah merah putih berkibar-kibar
agar kesetiaan kita pada Indonesia
tak akan pernah terpendam oleh
pendaman rasa anarkan yang
akan menghapuskan nama negeri ini.
Langganan:
Postingan (Atom)
Banyu Tresna
Banyu Tresna Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan Ana sawijining tresna tresna suci kang tak rangkep kelawan dedonga lan tetul...

-
Banyu Tresna Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan Ana sawijining tresna tresna suci kang tak rangkep kelawan dedonga lan tetul...
-
Layang Kanggo Kancaku Karya : MOCHAMMAD FARID CAHYA HENDRAWAN ( puisipenyairmudabojonegoro.blogspot.com ) Terbit : Kami...
-
Geguritan Irah-irahan: Pegat Trisno Dening : M.Faridcahya Hendrawan. Wayah wengi angina sumilir Udan gerimis ora uw...