Minggu, 15 Mei 2016

Keyakinan cinta

Kau pikir Aku ini permen karet
Kau anggap Aku ini bola futsal
Kau kira aku ini hanya bisa
memberimu yang sepah-sepah
lalu Kau akan lengkat dengan ku
kalau dirimu akan Aku beri lem,
Kau kira Aku ini hanya butuh
ditendang-tendang lalu dilempar
begitu saja dan dimasukkan ke
gawang dengan begitu gampangnya.
Padahal itu semua salah sekali
Kau tidak butuh tuk Aku beri
perekat lem dihatimu, Kau hanya
butuh keyakinan lalu cinta ini
akan selamanya menyatukan kita.

Apapun yang Kau bilang padaku
Aku tidak akan pernah  marah
benci atau menghindar darimu
karena Aku begitu menyayangi
juga menanti seucap kata 
cinta yang suatu hari nanti
akan kau berikan padaku.

Rindu untuk Ibu

Bila ku membuka foto mu
di sebuah album biru seakan
Aku tak kuasa menangis
menahan kerinduan ini,
Bila ku ingat cerita dulu
masa lalu kita berdua
Aku menangis rasanya Aku
ingin kembali berada di Pangkuan mu.
Pangkuanmu..........
terasa begitu hangat dan syahdu
bak berada di pelukan rembulan 
yang bersinar terang menerangi jiwaku.
Suara hatiku.........
bertanya-tanya kemanakah cinta
Kau dulu, semoga belum terhanyut
terbawa derasnya air laut.
Ibu.........sungguh ku rindu
Aku merasa di dunia ini sosok 
Ibu hanya Kaulah seorang 
tak kan ada yang mampu tuk
menggantikan sosok ke ibuan mu.
Duka telah mendalam ....Kau
telah berada disamping Illahi
Kini Kau sendiri tiada yang
bisa menemani, Kau bisa tidur 
pulas tanpa ada bantal guling 
yang berada diatas kepalamu.
Tuhan ku......
Tuhanku maha pengasih dan penyayang
sayangilah Ibu tercinta ku...... Aku
pasti akan mendoakan mu semoga 
dosa-dosa mu diampuni dan 
surga lah yang hendak menanti.








Senin, 02 Mei 2016

Jatuh cinta pandangan pertama

Bila bertemu denganmu
Ku sering melamun sendirian,
Tapi kenapa ada rasa cinta
Yang tumbuh dari hatiku.

Matamu berbinar-binar
Kau rayu-rayu diriku seperti
Ada bisikan dari telingaku
Tuk bilang sayang pada mu,
Hooo….hooo….hooo….


Kasih terimalah cinta ini
Aku ingin hidup dimana
Kita berdua saling bersama,
Kasih bawalah bunga ini
Pasti Aku akan merasa yakin

Bila kita mampu berdua selamanya.

Potret Pendidikan

Tujuh puluh tahun lamanya
Ibu pertiwi tertawa bahagia
Melihat tanah air yang subur,
Kaya akan flora hijau
Nan permai di hamparan luas
Berhimpit dengan padi-padi
Di sekeliling bukit, sawah,
Juga di kaki pegunungan.

Putra-putri Indoneia
Yang sehat dan kuat, tumbuh
Dari tangan-tangan Ibu
Yang cerdas dan hebat,
Pendidikan di Indonesia
Terlahir dari pemikiran generasinya
Yang muncul dari otak-otak
Jenius yang siap menjadi
Penerus Bangsa kelak.

Potret senyuman hadir
Dari anak-anakkita yang
Ceria membalut nafas seribu
Mimpi dari ujung negeri,
Potret kesedihan lahir
Dari anak-anak kita yang sedih
Karena tak kuat menerima
Enyaman pendidikan yang ada.
Apakah cukup para pejabat
Duduk seperti layaknya konglomerat,
Kalau pendidikannya rendah
Bagaikan awanterhimpit oleh
Mendung-mendung hitam.




Sekian kalinya ini, Kita harus
Secepatnya merubah diktat-diktat,
Merumuskan tatanan-tatanan baru,
Lalu kita mesti berlari menggalahkan
Tangan untuk kemajuan pendidikan

Yang semakin tergerus oleh zaman.

Sajak Seorang Ayah

Kata siapa menjadi Ayah
Itu suatu pekerjaan mudah,
Kata siapa Ayah adalah
Orang yang tidak penting
Tuk Kita hormati dan patuhi.
Menurut Kalian,
Siapa yang setiap hari
Bekerja, membanting tulangnya
Untuk menafkahi anak dan
Istrinya setiap hari, Ayah kan?,
Menurut Kalian,
Siapa yang bertanggung jawab
Menyelesaikan masalah rumah
Tangganya, Ayah kan?.

Kita tidak tahu Ayah
Mampu tersenyum walau Kita
Menimpalinya dengan kata-kata
Jahat, maki-makian bahkan sering kali
Ayah sakit hati akibat kejahatan
Yang Kita berikan pada-Nya.
Kalian semuas alah
Ayah bukan yang Kalian bayangkan,
Kalian kira Ayah itu
Cuma bisa member recehan uang
Setiap saat demi foya-foya atau pergi
Ke clubbing atau mungkin ke mol
Menghabiskan uang bersama teman,
Bukan, Ayah tidak menginginkan
Anaknya seperti itu tetapi dibalik
Ketidaktahuan Kalian semua
Ayah selalu menangis sesenggukan
Meratapi kenistaan yang kalian beri,
Namun apakah yang dibalasnya?,
Ayah tetap berdoa kepadaTuhan
Agar anaknya selalu berguna,
Itulah Ayah lebih sering mengalah
Demi merebut kebahagiaan

Keluarga yang di cintainya.

Warung kopi

Wong-wong pada lungguh
Gegojekan sinambi ngunjuk kopi,
Ana sing dolanan, Ana sing lagi
Adol tinuku, uga wong-wong
Sing sayuk ngenteni lingsir wengi.

Rina isih kelingan tumekaning wengi
Lampu-lampu katon padang jingglang
Ngalahake petenge surup surya,
Saben wengi muda-mudi
Ngalor-ngidul ngobrol tanpa guna
Utawa andum katresnan mring pepadane.
Warung kopi, saben wengi
Nganti ndinan-ndinan ora tahu sepi,
Nadyan ora akeh sing di lakokake
Nanging paedahe akeh banget olehe,
Kaya nambahi kekancan uga
Pasinaon babagan kemasyarakatan

Banyu Tresna

Banyu Tresna Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan Ana sawijining tresna tresna suci kang tak rangkep kelawan dedonga lan tetul...