Minggu, 31 Mei 2015

Buat apa

Kehidupan ini terlalu mewah untuk dijalani
dengan berbagai harta yang dimiliki
semua yang diinginkan akan cepat terpenuhi
tanpa harus meminta kesana-kesini,
tidak perlu susah payah dan repot-repot
untuk bekerja keras, dan menghabiskan tenaga. 
Berbagai kesenangan telah banyak didapatkan
tanpa merasa lelah ataupun kecapaian
badan tinggal dipijit oleh permaisuri bila
terasa sakit dan kelelahan, saat daun berayun-ayun
mendekatinya dia merasa bahwa semua hanyalah 
sekedar titipan dari Tuhan.
Jika badan telah sakit dan tak bisa
berdaya dan berbuat apa-apa lagi
maka hanyalah kasur penderitaan yang
menjadi pengganti sang permaisuri,
buat apa hidup berfoya-foya jika
nantinya diakhirat engkau akan sengsara,
lebih baik tingkatkan ibadah daripada
bermabuk-mabuk , judi, dan berkelahi.





Selasa, 26 Mei 2015

Selamat tinggal

Diatas dinding-dinding itu
dulu membekas tempelan tangan
yang selalu mengenang dihatiku,
dibawah lantai-lantai itu
dulu terinjak-injakan kaki
yang selalu membuatku rindu.

Canda tawanya yang amat bahagia
tidak akan pernah terhapus oleh dunia,
wajahnya selalu membayang-bayangiku
dalam angan, dan benak ditubuhku.
Dirinya bagai peri dipagi hari
yang selalu bersinar cerah untuk
terus memberiku semangat agar
diriku menjadi tegar dan kuat
kala diriku tertimpa suatu masalah.




Nyanyian wanita tuna susila

Tidak ada dewa yang tertinggal
dalam hamparan rawa-rawa ini,
hanya gagak yang mengakak malam hari,
Dewa telah tertelan rawa ini dan
termakan ular yang mendesir kegelisahan
lalu bernostalgia dengan wanita tuna susila.

Tidak ada lagi pakaian yang suci
melainkan hasrat yang begitu membara
dan tawa yang begitu menggelora asmara,
malam ini dunia seakan tersenyum
karena dua sejoli sedang bermesra
dan asyik dengan rayuan cinta.

Bumi ini seakan hanya milik wanita
yang selalu memikat hati kaum pria,
kedalam rawa-rawa ini tempat dewa bermesum
dan wanita untuk membunuh kebencian
dan meninggalkan sunyinya malam hari.

Tuhan berikanlah dia kesadaran agar
Suaminya bisa pulang bekerja tanpa
harus ia menjualkan harga dirinya,
Anak-anaknya membutukan uang dan makan
bila merasa lapar dan kelelahan,
Anak-anaknya juga perlu kasih sayang
bila merasa rindu dan sedang kesakitan.

Saat orang lain pergi untuk berpesta
dengan anak dan juga istrinya tapi,
mengapa wanita itu harus menangis
bukan uang yang menjadikan pelampiasan
tapi, dengan kasih sayang dan kebersamaan
wanita bekerja dengan semampu tenaganya.

Untuk Guruku

Selalu kuikuti kemana langkah kaki
membawaku menuju lorong-lorong
yang tidak berujung dimana tempatnya,
namun, seiring terdengar jika ada pelita
memanggil dan menyebut nama kecilku,
dengan bimbingan dan kesabaran pelita
rela menunjuk dan mengajari diriku.

Sesaat pelita keluar dari lorong sempit
dan penuh kegelapan pelita siap untuk
mengantarku meraih cita-citaku,
walau terkadang hanya kecewa dan
kekesalan yang diterima olehnya..














Terkadang pelita itu tak sengaja kulupakan
Aku tidak tahu jika ternyata pelita
yang selama ini menerangi hidupku,
adalah Guru yang selalu mengajariku.

Pengabdiannya suci, dan ikhlas untukku,
dari buta kini menjadi terang bercahaya
karena telah Kau berikan pelita untukku,
Engkau laksana angin yang selalu
berbisik tentang kebaikan yang
tidak pernah diriku lupakan.



Terima kasih....wahai Guruku
hanya kata-kata inilah yang bisa
diriku persembahkan padamu,
Dan kau laksana warna-warna
yang selalu berhias dan mempesona
seperti pelangi diatas langit yang
tidak pernah hilang sebelum kiamat tiba.

Jumat, 08 Mei 2015

Takbir suatu malam

Ketika suara kembang api menyala
dan malam sunyi menjadi ramai,
ramainya malam ini adalah
suasana ria dan duka dalam hatiku.

Dzikir dan gema takbir yang berkumandang
menambah keramaian suatu malam,
lampu-lampu menyala diberbagai rumah
dan memberi kehangatan dimalam ini.

Bintang seakan-akan jatuh kebumi
dan kicau burung yang merdu
membuat kedamaian dan lilin yang
telah berpancar membuat terangnya hatiku.

Ya Allah.........Ya Tuhankku
berikanlah Aku kesempatan
agar ditahun depan Aku
bisa melihat keindahanmu ini lagi,
dan bisa mendengar kumandang takbirmu.

Antara aku dan kamu

Namamu selalu kupanggil
dalam perjalanan tidurku,
lembutnya suaramu selalu
kudengarkan dalam mimpiku.

Hatiku selalu menyebut namamu
hingga tak kusadari jika
Aku telah terbangun dari tidurku,
Wajahmu menghiasi tubuhku
saat kupeluk gulingku
yang menemani tidurku.

Antara aku dan kamu
selalu bersatu untuk saling
 menghargai dan menyayangi.
Saat terbangun dari tidurku
kupandangi wajahmu walau
itu hanya sebatas fotomu.

Kita harus selalu bersama
saat suka maupun duka,
dan harus tetap bersatu
saat kita berada disurga
maupun panasnya neraka kelak.

Jatuh cinta

Oooooh mengapa gerangan
bunga-bunga bermekaran,
hati sedang merindukan seseorang
yang telah lama dinantikan.

Lampu-lampu dirumahku
seketika itu langsung memandangiku
hingga rasanya terjatuh digenggamanku,
saat itu semuanya jadi kutahu
tentang dia selama ini.

Saat kudekati dirinya
hanya senyuman yang bisa
menjawab semua pertanyaan dariku,
Saat kuberjalan perlahan tuk mendekatinya
dia memberiku kado ,
alangkah indahnya rasa dihatiku
aku tak tahu jika dia
juga merindukan dan menantiku.

Tanyakan langit

Tak seberapa air yang mengalir
tuk menjalankan lini kehidupan,
tak terhitung jumlah kobaran api
tuk memberikan cahaya yang
berupa lentera kehidupan.

Namun, banyak saudara-saudaraku
menangis dan bercucuran air mata
melihat tubuhnya runtuh ditanah merah
diatas mawar merah.

Ketika manusia menemukan kehidupan
dia tembakkan senapan usaha
yang dilakukan dengan semangat
yang amat membara dengan
cinta tulus dari lubuk hatinya.

Mungkin, hanya langit yang tahu
tentang musibah dinegeri itu
dan mengapa semuanya terjadi ,
apakah dosa hamba-hambanya
negerinya jadi alam fana.

Tapi mengapa.............
langit masih menghiasi pelangi itu,
kalau ternyata bangsa rimba
sudah tidak ada lagi.

Jika manusia bersenang-senang
dan bumi mulai bersedih
siapa yang menjadi berdosa
mungkin hanya langit yang tahu
tentang kepribadian mereka didunia.

Bintang-bintangku

Awan dilangit telah menghitam
siang telah berganti malam,
bulan purnama yang mengkelam
mengitari bumi dalam kehidupanku
dimalamku yang sepi ini.

Bintang-bintang kehidupanku
turun dan berilah harapan
untuk diriku dewasa kelak,
Simpanlah impianku diatas sana
dan kuatkanlah diriku agas
terus maju untuk bisa.

Bintang ubahlah impianku
agar jadi kenyataan dihari esok,
dan hapuslah segala kekurangan
yang selama ini kupendam.


Hidup Pak Sampah

Menarilah burung kutilang yang
datang dari suatu perkampungan
yang kumuh dan berdebu,
banyak kotoran-kotoran yang
tertinggal dari suatu pesta hiburan.

Ditengah-tengah ramainya
penduduk kota yang kian menyempit,
banyak juga yang belum
merasakan nikmatnya hidup didunia.

Nasi-nasi itu sudah biasa
menjadi santapan Pak Sampah
yang usianya sudah bau tanah,
alangkah malangnya nasibnya
apakah nikmat hidupnya?.

Hidup Pak sampah!
Hidup keadilan Rakyat kecil
yang semakin menderita sepanjang masa.

Kamis, 07 Mei 2015

Bersatu

Daun-daun mengering dan
terjatuh terseretkan angin,
tidak kusangka jika air
bisa beradu dengan sinar matahari.

Manakah..................
yang bisa jadi sang juara,
mereka sama-sama berguna
matahari unuk menerangi bumi,
dan air yang jernih untuk
meneteskan kekuatan kehidupan.

Jika, semut bersatu untuk bisa
apa manusia akan berpecah belah
demi mementingkan diri sendiri
dan menang tanpa memikirkan kerukunan.

Jika dunia saling berputar
mengelilingi roda kehidupan,
dan sampah-sampah bersatu
dalam proses pembarun,
apakah bisa permusuhan dapat
berubah menjadi persahabatan.

Mereka...................
saling beraneka suku dan budaya,
tapi semua itu hanya ciri khas
yang sulit untuk ditinggalkan,
tapi, apa kini kata-kata bekerja sama
sulit untuk dilakukannya,
padahal bersatu lebih syahdu
dan kita bisa menjadi sang juara
tanpa ada kata musuh satu sama lain.

Jembatan suramadu

Oooooh indahnya jembatan suramadu
yang menerpai hamparan laut biru,
hembusan angin yang bersepoi-sepoi
menyejukkan suasana dipagi
yang cerah secerah hati ini.

Teriknya sinar matahari
memulai perjalanan yang silih berganti
kendaraan yang terus menerus berjalan
membuat penuhnya jalan dan jembatan.



Betapa panjangnya jembatanku ini
tak bisa kuhitung dengan penggaris biasa,
sungguh kagum diriku
melihat panorama keindahan yang
telah kau hadiahkan untukku.

Harumnya suasana dilaut biru
membuat orang terkesima dan bergemulai,
gumpalan awan yang berputar
menemanimu saat kau tertidur dimalam hari.

Janganlah hancurkan jembatan
yang indah nan syahdu ini,
biarkanlah alam ini tetap indah
terus bersinar dan tetap cerah.

Nyanyian ditepi sendang

Ketika sang surya berjalan
dan menyanyi diatas awang-awang,
dan cakrawala yang terus bersinar cerah,
yang mengajakku berlari dengannya.

Ketika sayapku patah ditepi bukit
Aku berlari mengitari negeri ini,
saat jago merah berkobar diatasku
hanya tutupan mataku
yang mengajakku untuk tetap bersemangat.

Gemericik air yang turun dari
puncak pesisir bukit , mengingatkanku
bersama dengan sahabatku dulu,
rindu selalu menyelimutiku
kapanpun Aku teringat dengannya
Aku ingin kembali melihatnya.

Macan-macan yang beradu domba
mengelilingiku ditepi sendang mbulung,
bagai domba yang bertemu macan
Aku berjalan menghilangkan ketakutan
dan kutemukan kebersamaan
dalam persahabatanku saat itu.

Sebatas kata-kata

Sekian lama kumenanti dan
berjuta-juta waktu kunanti kehadiranmu,
panasnya matahari takkan kurasakan
walau membuatku meneteskan pejuh keringat.

Dikala musim gersang dan tandus
Beta bersedih menanti janji manismu
yang Kau semaikan dibadan jiwa
saat kedua kalinya kita bertemu.

Aku berdiri diatas raja siang
walau rasanya pedih dalam hati
mungkinkah janjimu itu
hanya sebatas kata-kata?.

Janjimu selalu kunanti setiap saat
selagi janur kuning belum
melengkung dan tertancap
didepan rumahmu yang bercat kuning.

Inilah nasibku

Betapa malang nasibku
tanpa kehadiran Seorang Ibu,
nasibku semakin menggerutu
menghadapi perlakuan Ibu tiriku.

Sungguh kejam.......kejamnya
perlakuan Ibu tiriku padaku
tak dapat Aku berdiri karena
tertancap hamparan duri
yang menyusuk dalam batinku.

Laksana Ibu Ratu.......Ibu tiriku
menyiksa dan memperbudakkanku
setiap hari kuteteskan air mata ,
karena menerima pedihnya jiwa
yang ternodai duka dan lara.

Untuk apa Aku menangis
kalau ternyata semua ini
sudah menjadi tabir kehidupanku.
 Kudengarkan berbagai cercaan 
dan cobaan menerpa diriku
tak kuhiraukan rintangan melintang
yang datang tuk menemaniku.

Mungkin inilah nasibku
inilah suratan takdirku
dan garis kehidupanku,
tapi Aku takkan menyerah 
dan menangis karena menerima
berbagai noda jiwa dan
pedihnya hidupku ini.


Minggu, 03 Mei 2015

Seperti yang Kau mau

Bukan dengan barang-barang fana
Kau membalas segala dosa-dosaku,
bukan dengan emas,perak, dan berlian
Kau berikan tuk menguji diriku,
bukan dengan kemegahan dunia
Kau titipkan tuk diriku berbahagia,
tapi dengan kekurangan dan kelemahan
Kau ajarkan semuanya untukku.

Setiap waktu Kau hiaskan
anugerah dan kekuatan
yang selalu kujalankan,kapanpun,
dan dimanapun aku berada,
dan tak pernah Kau berikan duka lara untukku.

Tak akan pernah kumenyerah
merasakan segala pahitnya hidup ini,
setiap detik selalu kuinginkan
agar Kau hapus segala keluh,kesahku
dalam hidupku ini dan Aku ingin
menjadi Seperti yang Kau mau.

Suara cintaku

Berapa tahun yang lalu disaat Aku bertemu
saat musim hujan tiba
air yang deras telah membasahi tubuhku,
kusediakan payung berwarna hijau
dan kuteduhkan diatas kepalamu .

Dibawah payung hijau ini
tempatku bernaung dan
melepaskan segala kerinduanku

.

Air yang bernyanyian ini
mengingatkanku dengan sosok dirimu,
rumput-rumput yang melambai-lambai
mengajakku bernyanyi dan bersuara
demi mengungkapkan rasa cintaku padamu.

Waktu telah berlalu beberapa detik yang lalu
pujaan hatiku belum juga datang
untuk menjemput diriku,
apakah dia lupa dengan janjinya?
didepan rumah bak istana dunia.

Do'a sepanjang imlek

Dunia tak akan seindah surga
duka tak seperti hidup dineraka
berusaha selalu ada
dalam diri para hamba manusia.
Mulai dari ayam berkokok
dan matahari diufuk barat,
manusia akan selalu berdo'a
kepada setiap Tuhannya.

Selagi sang surya terus bersinar cerah
dan menerangi indahnya dunia
manusia tak berhenti untuk
memanjatkan do'a dan memohon keinginannya.

Tahun demi tahun,
lambat laun akan berganti,
tahun imlek teruslah berjanji
membawa harapan untuk negeri ini.

Do'a sepanjang imlek
tak putus-putusnya diucapkan,
selagi nafas yang panjang
belum terhenti dan meninggalkan
indahnya muka bumi ini.

Catatan tahun 2014

Sudah lama kujalani hidup ini,
banyak catatan-catatan
yang telah kutinggalkan
selama empat belas tahun Aku berjuang.
Berjuang untuk menanti impian
berjuta-juta keinginan
kutuliskan dalam sebuah surat impian.



Ditahun dua ribu empat belas ini aku menanti,
menanti keadilan dan kebenaran hidupku,
tertinggal kenangan-kenangan
antara bahagia dan kesedihan dalam hidupku,

Tahun dua ribu empat belas adalah
tahun dimana antara duka dan
bahagia yang tak banyak
kuterima walau sebatas cerita.

Walaupun, hari silih berganti dan
waktu yang berjalan laju,
Aku akan terus berjuang demi,
menggapai impian yang selama ini
masih kusimpan dimasa depan.

Gelora asmara

Gelora asmara......menggetarkan jiwa
yang kian membahana
gelora asmara.......menyahdukan jiwa
yang kian terpesona.

Sungguh manisnya wajahmu
yang membuatku teringat denganmu,
cantiknya senyummu bagai bidadari
yang turun dari surga.

Gelora asmara...........
membuat hati yang merana
menjadi terpana,
sungguh besar getaran asmara
yang selalu berdetak kencang
dan menerpa hati yang kosong
menjadi terisi dengan cinta suci.

Padamu sekolah

Sekolahku yang kucinta....pujaan hatiku
tak mudah tuk kutinggalkan
tak mudah tuk kuberpisah,
wahai sekolahku yang permai
kaulah tempatku belajar
dan berkawan dengan siapa saja.


Baktiku selalu kuabdikan untukmu
diriku berjanji agar suatu hari
nanti saat berpisah denganmu
tak akan aku melupakanmu.



Aku akan berdo'a pada Tuhan
bila Aku tak bernafas lagi
separuh jiwaku akan kuberikan padamu.
Kenanganku dulu yang terindah
akan kulukis dalam kertas cintaku
kertas untuk mencatat
perjalanan seumur hidupku.

Kartini hidupku

Sayangmu begitu besar bagiku
hingga cintamu suci tak berdebu,
separuh nafasku..............
akan kuberikan untukmu.

Walau terkadang tak sengaja
kulukai relung hatimu
sayangmu tetaplah padaku
semua kau korbankan untukku,
namun itu hanyalah menjadi
kenangan masa laluku bersamamu.

Dirimu sangatlah tangguh tuk
merawat dan memberiku
segala kasih sayang
yang tak pernah terlupakan.

Dirimu adalah kartini hidupku
Dirimu takkan pernah terganti
oleh wanita siapapun dinegeri ini,
karena hanya engkaulah
Ibu yang selalu menyayangiku.

Didalam danau toba

Pergi kedanau toba wahai
anakku tersayang,
selagi senja belum datang
dan warna kelam menyelimuti perjalananmu.

Jika bayang telah memudar
dan perahu yang berhilir
untuk menuju pulang,
angin bertiup ketepi desa
tiang-tiang yang berdiri
menemani desa dikala senja.

Bolehkah engkau kembali bersamaku?
kembali pulang anakku tersayang
kembali dalam pangkuan tidurku
yang sempat hilang diterjang air.

Jika, perahu telah rapat ketepi
kita akan bernyanyi
tuk menghilangkan rindu dalam hati.

Cinta sepanjang Imlek

Setiap insan yang berakal sehat
tentu berjiwa tegar dan
ingin merasakan dengan hasrat
dan nafsu cinta yang menggelora.

Manusia, adalah roda yang berputar
apabila satu hilang pasti akan
muncul satu untuk bersatu
dan menemukan cinta baru.

Sepanjang imlek.......beta menanti cinta
yang terus menggebu dalam fikiranku,
sepanjang imlek....beta mencari cinta
yang kuharapkan tuk pendamping
kala hari sudah senja dan
tertutupi dengan usia yang tua.

Semoga dalam perjalanan imlek
selalu terlukiskan sketsa cinta,
yang akan selalu abadi
tanpa terhapuskan walau beta sudah tiada.

Nenek tua

Disebrang jalan raya
wajahnya terlihat kusam
dan seperti orang kelaparan,
bajunya tampak kumal dan kotor
karena sudah beberapa hari
Dia belum mencucinya.

Sampah-sampah disampingnya
menjadi teman disisa akhir hidupnya
yang semakin renta,
tubuhnya semakin kurus karena
tidak kuat menahan lapar setiap hari.

Dia tidak meminta uang
tapi sebungkus makanan kecil
yang dapat menghilangkan laparnya,
saat kerikil kecil menjadi suaminya
Dia hanya tersenyum untuk
menghilangkan kesedihannya.

Sabtu, 02 Mei 2015

Andaikan Aku

Andaikan aku berubah jadi gunung
akan kuletuskan kebahagiaan dan
akan kuhancurkan penderitaan,
Andaikan aku berubah jadi laut
akan kuteteskan cinta suci
dan kumudahkan alur kehidupan ini.

Saat raja rimba mengamuk
Aku berdiri diatas pohon
yang selalu menyelimuti diriku,
kala angin menghilangkanku.
Kala bangau menari, Aku
berdo'a didekat hutan belantara.

Andaikan aku raja rimba
akan kulindungi pepohonan
dan tak kubiarkan hutan tumbang,
Andaikan aku bajak laut
akan kuusir tangan-tangan yang
tak bertanggung jawab atas perbuatannya.

Saat esok hari kuberubah jadi
pelabuhan.....akan
kudermagakan emas,dan uang.
Saat esok hari kuberubah jadi
terminal.....akan
kulintaskan usaha,dan do'a.

Sekarang aku mungkin tak berdaya
tapi....esok hari
Aku harus jadi yang
luar biasa dan tiada tandingannnya.

Anakku tercinta

Suara tangismu yang begitu
kencang menghiasi suasana malam kelam,
malam yang telah sunyi
berubah ramai saat terdengar akan tangisanmu.

Ombak dilaut janganlah kau
bawa dan kau hanyutkan
Anakku tercinta,
Saat gemuruh petir terdengar
tangismu belum juga berhenti
sabarlah Anakku,
disini Ayahmu akan datang
untuk membawa cinta dan kasih sayang.

Saat hujan telah mereda
Aku nyanyikan lagu timang-timang
walau hanya sebatas suara,
yang kiranya bisa menjadikan hatimu
terasa tentram dan syahdu.

Do'a tuk Ibu pertiwi

Semuanya telah karam
dan terhanyut ditepi lautan,
semuanya menjadi kandas
dan fana dipinggir jalan.
Batu-batu jatuh berserakan
dan menangis karena alam,
tanah-tanah bergetar dan
bersedih karena hancurnya alam,
pohon-pohon jadi tumbang
menghiasi diberbagai jalanan.

Tuhanku........apakah ini
balasan darimu karena kami
telah melupakan segala nikmat
yang telah Kau berikan.
Apa selama ini manusia
belum mensyukuri atas semua
kebahagiaan dan nikmat
yang telah kau hadiahkan padanya.

Ibu pertiwiku.........
bangkit dan berdirilah Kau
untuk membangun alam yang fana
dan merubah semua yang binasa
jadi istimewa.

Dipinggir terminal rajekwesi

Terbentang indah,hijau, nan permai
menyisiri alam ditengah-tengah kotaku
dengan hari yang sejuk dan
ditemani mentari yang selalu menyinari.
Saat panas mulai meninggi
dan jatuh kemuka bumi ini,
orang-orang berlarian untuk
mengais impian dan sedikit rezeki.
Sunyi, dan ramai menanti
dalam rindu yang membelenggu dihati,
siang, dan malam mawar merekah
mengingat kekasih yang selalu dinanti.
Dahulu saat musim pancaroba
kita berikrar untuk saling menyintai,
tepat dipinggir terminal rajekwesi
tempat untuk kita bermimpi.
Beratus-ratus hari Aku menantimu
tapi dirimu tak kunjung
kembali bersamaku.
Berjam-jam sudah Aku berdo'a
untuk memanggil namamu
wahai kekasih hatiku.
Tapi......dirimu tetaplah untukku,
dirimulah pendamping hidupku
walau kini sudah lama
Aku berpisah asmara denganmu.

Suratku untuk Tuhan

Betapa besar anugerah yang
telah kau berikan padaku,
betapa sulit kuhitung atas
segala cinta yang kau beri untukku.
  Sekian lama aku menerima cobaanmu
dengan ikhlas hati dan
senyuman manisku,
selalu terurai dalam separuh nafasku
Aku menanti panggilan darimu.
Sudah lelah Aku menantimu
namun Kau belum juga
memanggil diriku untuk bersamamu,
sudah tak berdaya lagi Aku,
jika Aku selalu mengecewakan
seseorang dikelilingku.

Banyu Tresna

Banyu Tresna Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan Ana sawijining tresna tresna suci kang tak rangkep kelawan dedonga lan tetul...