Disebrang jalan raya
wajahnya terlihat kusam
dan seperti orang kelaparan,
bajunya tampak kumal dan kotor
karena sudah beberapa hari
Dia belum mencucinya.
Sampah-sampah disampingnya
menjadi teman disisa akhir hidupnya
yang semakin renta,
tubuhnya semakin kurus karena
tidak kuat menahan lapar setiap hari.
Dia tidak meminta uang
tapi sebungkus makanan kecil
yang dapat menghilangkan laparnya,
saat kerikil kecil menjadi suaminya
Dia hanya tersenyum untuk
menghilangkan kesedihannya.
Minggu, 03 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Banyu Tresna
Banyu Tresna Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan Ana sawijining tresna tresna suci kang tak rangkep kelawan dedonga lan tetul...

-
Banyu Tresna Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan Ana sawijining tresna tresna suci kang tak rangkep kelawan dedonga lan tetul...
-
Layang Kanggo Kancaku Karya : MOCHAMMAD FARID CAHYA HENDRAWAN ( puisipenyairmudabojonegoro.blogspot.com ) Terbit : Kami...
-
Geguritan Irah-irahan: Pegat Trisno Dening : M.Faridcahya Hendrawan. Wayah wengi angina sumilir Udan gerimis ora uw...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar