Rabu, 05 Oktober 2016

Nyanyian Pertiwi

Nyanyian Pertiwi
Matahari mungkin muncul
Terlalu kepagian buktinya muda
Mudi ditanah anarki masih asyik memegang
Selimutnya dengan erat begitupun ayam
Diatas kandang belum juga berkokok
Seperti inilah suasananya ditepi perbatasan
Jauh dari keamanan dan kenyamanan.
Dari Provinsi Aceh hingga ke ujung Papua
Membentangkan beribu-ribu pulau dan suku,
Namun mereka begitu remehnya menilai
Bila negeri ini tertinggal dengan negeri tetangga,
Mana jiwa Nasionalisme yang engkau
Pertunjukkan adakah rasa Patriotisme
Dari Kalian, sudahkah jiwa ragamu memupuk
Demi mengharumkan Indonesia diujung dunia.
Tetapi amat  memilukan menyayat hati
Berjuta budaya hampir sirna sudah
Kulturasi budaya dari lain Negara
Menyerang meracuni kesucian iman,
Mulai dari Narkoba yang melalang buana
Menewaskan berjuta-juta nyawa,
Faham tentang Radikalisme dan
Perang lalu saling baku hantam ,
Perkelahian antar siswa dan Mahasiswa
Juga tragedi tawuran demi pengadu kesaktian.
Berbagai tindakan prostitusi seksual
Dari kalangan masyarakat bahkan
Tokoh-tokoh public figure, yang rela
Menjual belikan harga dirinya hanya
Demi mengelabuhi selembar dua lembar
Rupiah dari tangan-tangan Cukong.


Berkembang pesat makanan internasional
Yang dihidangkan disetiap Restoran
Lalu mereka lupakan masakan tradisional
Gudek, bakpia, tahu, yangko, nasi jamblang,
Pecel semanggi berubah jadi sphagetti,
Pizza, bakmoi, dan hamburger, inilah tradisi
Yang sering terjadi, padahal berjuta
Adat istiadat mempunyai sejumlah masakan
Yang jauh lebih lezat daripada makanan
Impor yang Cuma menghabiskan dolar.


Televisi-televisi mampu mengubah
Perilaku dan budaya televisi sering
Menyiarkan berita-berita semasa lampau
Atau sekarang tapi dibalik beritanya
Juga tersimpan kabar-kabar menyesatkan,
Dengan mudahnya ia menayangkan
Film-film asia,eropa, amerika , tapi
Dengan film Indonesia ia enggan
Untuk mempertontonkannya.
Banyaknya jumlah agama, klan, budaya,
Profesi, suku serta etnis di bumi Pertiwi,
Menjadikan perselisihan antar golongan,
Rumah-rumah tempat peribadatan
Terbakar, dan terkena pukulan baku hantam
Inilah merupakan dampak adanya perbedaan,
Namun perlu dimengerti bahwa perbedaan
Bukan tolok ukur adanya kehebatan,
Tapi perbedaan adalah pemersatu agar
Terjadi Indonesia yang adil dan bersatu.
Perlu direnungi serta diresapi
Semua fenomena-fenomena saat ini
Jangan hanya saling menyalahkan,
Adu mulut yang berakhir ribut, bicara
Salah sana-sini tanpa ada bukti,
Namun mari Kita cari bersama upaya
Apa yang harus diperbaiki, jangan
Hanya memperkeruh air disungai, tapi
Ubahlah air yang keruh menjadi bening.


Selamatkan tanah warisan leluhur
Sebelum akhirnya beberapa pulau dan
Semuanya yang kau pegang akan runtuh
Ditundukkan ditangan Jepang dan Belanda,
Seperti 3,5 abad silam, ikatlah
Nilai-nilai moral Pancasila agar kelak
Indonesia jadi negara dan bangsa
Nan damai, kuat, dan sejahtera.


Terbit : Senin, 26 September 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Banyu Tresna

Banyu Tresna Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan Ana sawijining tresna tresna suci kang tak rangkep kelawan dedonga lan tetul...