Kita adalah Pemuda
angkatan gagap
Yang diperbudak oleh
teori dan rumus,
Kita terlalu fokus
mencari-cari
Ide-ide yang diniagakan
tanpa
Berada sedikit potongan
harga,
Kita memandang pribadi
orang secara kabur
Tanpa mengenali
siapakah mereka ,
Kita tidak diajarkan
ilmu kebatinan
Sehingga tidak bisa
membaca
Semua fikiran setiap
orang,
Kita senang mencela
daripada memuja.
Dasar
moral patuh dan taat
Terhadap
perintah orang tua dan guru,
Dasar
pendidikan bukan dikaji
Dan
diujikan tapi dibuktikan
Hasil
yang sudah dilakukan.
Diktat-diktat mengubah
hidup kita
Aturan-aturan lalu
lalang ditinggalkan,
Tata tertib semakin
dikhianati
Pribadi kami terlalu
sering membeli daripada
Memproduksinya dengan
tangan sendiri,
Pendidikan sudah kami
persiapkan
Untuk industri yang
tanpa ada henti
Dan birokrasi yang
terlalu berlebihan.
Mesin-mesin
canggih mampu
Menyulap
logika dan naluri kami,
Alat-alat
elektronik berlarian
Mengedit
segala tabiat Kami,
Gejala-gejala
muncul bergantian,
Keberadaan
dunia mnjadi remang-remang
Tidak
mampu untuk dibayangkan.
Ijazah-ijazah Sekolah
bervariasi
Mulai dari Lulusan
Sarjana,
Magister, Doktor,
bahkan Lulusan
Pendidikan luar Negeri,
latihan-latihan,
Seminar ditiap acara
memberi Kami
Arahan pekerjaan tapi
pada hakikatnya
Kami Cuma sebatas
Pengangguran.
Keberadaan
kami seperti patung
Hanya
berdiam diri bagai tuna rungu,
Duduk
menyimak ocehan-ocehan
Tapi
tak dapat menafsirkan maksudnya.
Lika-liku cerita bosan
Mendefinisikan khayalan
Kami,
Kebohongan-kebohongan
merajalela
Membuat migrain kepala
Kami.
Semuanya
seperti dalam mimpi
Berandai-andai
tanpa satu kepastian,
Peraturan-peraturan
mestinya diperbarui
Biar
hidup Kami akan berlalu
Dengan
senyuman nan berkilau.
Mengkhayal hanya bisa
menipu
Tetapi berusaha lebih
bisa dipercaya
Dari sekian lamunan
yang ada,
Kita harus menaiki
tiang panjang
Di menara kemenangan
jangan Cuma
Berdiri dikaki-kaki
kegagalan.
Terbit
:
Jumat,
07 Oktober 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar