Betapa rindangnya
cemara-cemara
Menjulang tinggi
mendaki ke puncak
Gunung meraba-raba
kumbang
Menghisap sari-sari
rintisan kehidupan,
Nan kemilau bertabir
asmara
Meronta-ronta
menyelundupkan nafas
Bagi cemara , kenari,
dan harimau.
Tercetak ukiran lukisan
pamflet
Penuh cerita dan
sengsara mendayung
Menyandarkan tubuhnya
yang lemas,
Angin dan hujan saling
berhimpitan
Mendekati awan, gemuruh
hujan serta badai
Menyerukan keindahan
alam.
Tidak ada lagi melodi
untuk dihafal
Tidak ada lagi
lirik-lirik yang dibaca
Tidak ada lagi
irama-irama menyanyi,
Rumah mereka tergusur
berpindah
Ke lain-lain tempat
seperti Musafir
Yang tak tahu kemana ia
berkelana.
Ranting-ranting pohon
terjatuh
Batangnya pula turut
ditebang
Bahkan sampai akarnya
pun ikut dicabut,
Diambil semua sebab
khawatir, cemas,
Bila suatu saat akan
tumbuh lagi,
Tiada lagi tempat tuk
berpijakdan berteduh
Dari deraian hujan juga
sengatan matahari
Semuanya pergi dan tak
lekas kembali.
Puntung-puntung rokok terbakar
Sembarangan tergeletak
diberbagai
Jalanan-jalanan
setapak,
Lucunya lagi
Mereka tak risau akan
adanya hukum
Di Negara ini,
seolah-olah perbuatan
Itu menjadi budaya,
tapi buktinya malah
Membuat semuanya jadi
nelangsa.
Daun-daun barulah
nampak menghijau
Bunga-bunga barulah
memunculkan kuntum
Buah-buah baru juga
akan ranum,
Mereka hangus dan
lenyap termakan si jago
Merah yang dipicunya
dari amarah manusia
Yang tamak dan serakah.
Sifat-sifatnya
Yang tamak , rakus, dan
khianat
Menuntunnya ke
pintu-pintu maksiat,
Perilaku-perilakunya
Yang sombong, keras
kepala, dan egois
Mengajaknya berperilaku
sadis.
Mengapa ini harus
terjadi
Kurang puaskah selama
ini semua
Anugerah yang diberikan
Illahi,
Masih belum layaklah
Apartemen, villa, dan
rumah mewah
Yang sekarang masih
Engkau huni.
Rumahmu adalah bangunan
yang berdinding
Berpintu, berjendela,
dan beratap rapat,
Tapi kenapa yang hanya
menempel
Didahan dan ranting
pepohonan
Engkau usik ketenangan
dirinya.
Masih minimkah sarana
hidup yang Kau punya?
Sedangkan kenari dan
merpati yang menyanyi di
Alam-alam yang bebas
harus jauh berpisah dari asal
Asli habitatnya,
Alas tidurmu spring
bed, selimut hangat, dan bantal
Empuk namun mereka yang
beralaskan
Batang dan daun pohon
Kau rampas
Segala kebahagiaan
mereka.
Sadarkanlah jiwamu!
Engkau di ciptakan
Tuhan dimuka bumi
Bukan untuk saling
menghancurkan alam,
Serta seluruh isinya
tapi untuk
Menjadi pembuat kekal
alam semesta.
Apakah Engkau tega?
Melihat nasib Bangsa
ini berlinang air mata
Merengek memandangi
fakta yang terihat
Fana didepan kedua
mata,
Benahilah kondisi
alammu saat ini ! ,
Sebelum alam yang akan
membenahi Jiwa
Dan Ragamu.
Terbit :
Sabtu, 08 Oktober 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar